Sabtu, 07 April 2012

Marah ???.........Rugi loh !



More Angry Comments


Pernahkan anda diam-diam membenci ?
Atau, ada perlakuan pasangan yang membuat Anda kesal tapi tak pernah berani mengungkapkannya?
Barangkali selama ini Anda terbiasa memendam rasa jengkel karena enggan berargumentasi, atau sekadar ingin menjaga "kedamaian "di lingkungan Anda?

Menurut Dr. Candace Pert, penulis buku Molecules of Emotion: Why You Feel the Way You Feel, emosi yang tertahan berakibat penumpukan beban kerja bagi sistem kekebalan tubuh.


Sebab, emosi " beracun " tersebut pada akhirnya mampu memproduksi zat-zat kimia dan hormon beracun yang dapat mengganggu kelancaran proses biokimia di seluruh tubuh.

Jadi, menyimpan dendam dan emosi negatif bisa berakibat buruk terhadap kesehatan fisik Anda.

Kalau begitu, benarkah dengan selalu berpikiran positif akan membantu kita meningkatkan kekebalan tubuh? Setidaknya, menjalani hidup dengan hati lapang akan lebih menyenangkan ketimbang menyimpan unek-unek, bukan?

Penelitian menyebutkan pula bahwa karakteristik sel-sel pembasmi penyakit milik orang-orang yang positif, cenderung lebih kuat dan agresif ketimbang mereka yang selalu berpikiran negatif. Karena itu, ekspresikan emosi Anda dengan jujur dan jangan berusaha menutupinya.


Penelitian lainnya juga menemukan bahwa faktor keluarga turut memegang peranan. Orang menjadi mudah marah, biasanya berasal dari keluarga korban perceraian, sering bertikai, membentak dan tidak cukup memiliki komunikasi emosional.

Sahabat, ketahuilah bahwa marah adalah batu yang dilemparkan oleh syetan ke dalam hati setiap Bani Adam sehingga nafasnya memburu, memerah wajahnya, sampai mendidih darah seorang Bani Adam karena marah........................nah loh

Sedang Rasulullah Shallallahu 'alaiyhi wasallam mengatakan dalam sebuah hadits shahih dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
أن رجلا قال للنبي صلى الله عليه وسلم أوصني قال لا تغضب فردد مرارا قال لا تغضب
Ada seorang laki-laki meminta nasehat kepada Rasulullah, “Nasehatilah aku” Rasulullah menjawab, “Jangan marah!”, kemudian laki-laki tersebut mengulangi permohonannya lagi, Rasulullah menjawab, “Jangan marah” (HR. Bukhori)




More Angry Comments


Bagaimana ini ? apakah kita tidak boleh marah sama sekali ?
Ketahuilah bahwa marah adalah hal yang wajar tatkala manusia tidak menyukai sesuatu yang mengganggu dan menyakitinya, bahkan Rasulullahpun pernah marah. Namun beliau adalah sebaik-baiknya orang yang dapat mengendalikan marah. Inilah nasehat beliau kepada kaum muslimin tatkala marah,

Maka Rasulullah Shallallahu 'alaiyhi wasalam memberikan rahasia bila marah sedang melanda qalbu, yaitu :

1)
و إذا غضب أحدكم فليسكت
Jika salah satu dari kalian marah hendaknya diam (HR Bukhori dalam Adabul Mufrod, dan Ahmad, dishahihkan Syaikh Albani dalam Silsilah Ash Shohihah)

2)

إذا غضب الرجل فقال : أعوذ بالله سكن غضبه
Jika seorang diantara kalian marah hendaknya dia mengatakan “A’udzubillah” (aku berlindung pada Allah) maka akan mereda kemarahannya. (dikeluarkan As Sahmy, dishahihkan Syaikh Albani rahimahullah dalam Shahih Al Jami’)
Catatan : ta’awudz diatas tanpa tambahan minasy syaitanir rajim sebagaimana pada dzohir hadits.

3)


ذا غضب أحدكم و هو قائم فليجلس فإن ذهب عنه الغضب و إلا فليضطجع
Jika salah seorang diantara kalian marah sedangkan kalian dalam keadaan berdiri, hendaknya dia duduk, jika belum mereda hendaknya dia berbaring. (HR Abu Daud dan Ibnu Hibban, dishahihkan Al Albani dalam Shohih Al Jami’)

4)
إن الغضب من الشيطان وإن الشيطان خلق من النار وإنما تطفأ النار بالماء فإذا غضب أحدكم فليتوضأ
Sesungguhnya marah itu datangnya dari syetan, dan syetan diciptakan dari api. Dan sesungguhnya api itu dapat dipadamkan dengan air. Jika salah satu diantara kalian marah hendaknya dia berwudhu’ (HR. Abu Dawud dan Ahmad,)


Allah akan memberikan Pahala bagi yang sanggup menahan Amarah

hadiah.jpg

1)
Dari Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu,
قال رجل لرسول الله صلى الله عليه و سلم دلني على عمل يدخلني الجنة قال رسول الله صلى الله عليه و سلم لا تغضب ولك الجنة
Seorang laki-laki berkata pada Rasulullah, ”Tunjukkan padaku sebuah amalan yang dapat memasukkanku ke surga”, Rasulullah mengatakan, “Jangan marah, maka bagimu surga”
(HR. Thabrani)

عن ابن عمر رضي الله عنهما أنه سأل رسول الله صلى الله عليه و سلم ما يباعدني من غضب الله عز و جل قال لا تغضب

Ibnu Umar bertanya pada Rasulullah, “Amalan apa yang dapat menjauhkanku dari kemarahan Allah?” Lantas Beliau menjawab, “Jangan marah!” (HR Ahmad dan Ibnu Hibban,)


sesungguhnya tatkala Rasulullah mengulang nasehatnya “Jangan marah!” sampai dua kali, hal ini menunjukkan betapa diperhatikannya marah ini dalam Islam.
Syaikh Al ‘Utsaimin mengisahkan dampak sebuah kemarahan. Seorang laki-laki tatkala dia marah pada keluarganya, dia mentalaq istrinya, hingga jatuhlah talaq itu pada istrinya. Dengan menyesal laki-laki ini pergi ke satu ulama menanyakan permasalahannya. Tatkala ulama itu menjawab talaqnya telah jatuh, maka dia mencari ulama yang lain yang mau berfatwa sesuai harapannya, tatkala ulama kedua ini memfatwakan hal yang sama dengan ulama pertama, pergilah laki-laki ini mencari ulama yang lain lagi. Begitulah seterusnya..(iyyaka wal ghodhob, sahab.net) Inilah salah satu dari sekian banyak penyesalan dari sebuah kemarahan.
Sebagai penutup marilah kita resapi sebuah ungkapan yang disampaikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
ليس الشديد بالصرعة إنما الشديد الذي يملك نفسه عند الغضب
Bukanlah seorang yang kuat itu seorang menang dalam gulat, tapi seorang yang kuat adalah orang yang mampu menguasai dirinya saat marah (Muttafaqun ‘alaih)

Semoga Allah melimpahkan hidayahNya pada kita, sehingga masing-masing kita mampu menguasi diri kita tatkala marah menghinggapi hati. Washallallau ‘ala nabiyyina Muhammad, walhamdu lillahi rabbil ‘alamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar